
Sydney—Sebuah studi yang diterbitkan pada hari Senin (16 September) mengungkapkan bahwa sesak napas menyebabkan kerugian ekonomi tahunan yang signifikan di Australia, akibat hilangnya produktivitas dan biaya perawatan kesehatan langsung.
Sydney—Sebuah studi yang dipublikasikan pada hari Senin (16 September) mengungkapkan bahwa sesak napas menyebabkan kerugian ekonomi tahunan yang signifikan di Australia, akibat hilangnya produktivitas dan biaya perawatan kesehatan langsung.
Penelitian oleh George Institute for Global Health di Sydney menemukan bahwa sesak napas—kondisi kesulitan bernapas yang tidak terkait dengan aktivitas fisik berat—mengakibatkan kerugian ekonomi sebesar AUD 12,2 miliar (sekitar 270 miliar baht) setiap tahun.
Studi tersebut, yang mensurvei lebih dari 10.000 warga Australia, menemukan bahwa 10% orang dewasa mengalami sesak napas, dengan 73,7% di antaranya berusia di bawah 65 tahun. Orang dengan kondisi ini cenderung lebih mungkin menganggur dan mengalami kualitas hidup yang lebih rendah.
Sesak napas mempengaruhi orang dengan kondisi seperti kanker paru-paru, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), asma, dan penyakit jantung, serta mereka yang tidak memiliki diagnosis resmi.
Anthony Sunjaya, seorang ahli dari institut tersebut dan University of New South Wales, menyatakan bahwa meskipun banyak studi yang telah meneliti dampak penyakit terkenal seperti PPOK atau kanker paru-paru terhadap kualitas hidup dan pekerjaan, tidak ada studi yang memeriksa biaya ekonomi dan sosial yang lebih luas dari sesak napas dalam populasi umum, termasuk mereka tanpa penyakit lainnya.
Laporan ini menyoroti bahwa dari total kerugian ekonomi tahunan sebesar AUD 11,1 miliar (sekitar 247 miliar baht) akibat sesak napas, sebagian besar disebabkan oleh biaya kesehatan. Orang yang mengalami sesak napas dua kali lebih mungkin membutuhkan kunjungan mendesak ke dokter umum setiap tahun.
Laporan tersebut juga memperingatkan bahwa prevalensi sesak napas di Australia kemungkinan akan meningkat karena faktor seperti obesitas, polusi udara, dan kejadian terkait iklim seperti kebakaran hutan dan badai debu.
Sumber: Xinhua Thai
Artikel dalam kategori ini ditulis oleh tim editorial kami untuk membuat Anda tetap mendapat informasi tentang berita wisata medis dan layanan kesehatan terbaru.