
Tingkat partikel halus (PM 2.5) di Bangkok semakin meningkat, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan masyarakat. Rumah Sakit Nopparat Rajathanee, di bawah Departemen Layanan Medis, telah memberikan rekomendasi untuk mengurangi gejala akibat paparan PM 2.5.
Tingkat materi partikel halus (PM 2.5) di Bangkok meningkat, yang mungkin berdampak buruk pada kesehatan masyarakat. Rumah Sakit Nopparat Rajathanee, di bawah Departemen Layanan Medis, telah memberikan rekomendasi untuk meringankan gejala yang disebabkan oleh paparan PM 2.5.
Untuk meredakan gejala batuk dan sakit tenggorokan, disarankan untuk menghindari paparan debu baik di dalam maupun di luar ruangan. Makanan pedas, gorengan, dan berlemak sebaiknya dihindari. Minum air hangat, teh jahe, atau air lemon yang dicampur dengan madu dapat membantu. Mengkonsumsi buah asam seperti lemon dan buah amla India, serta menggunakan ramuan herbal seperti rimpang jahe, lada panjang, nanas, buah plum kering, dan solanum trilobatum, dapat membantu meredakan gejala. Permen pelega tenggorokan atau obat batuk herbal dapat menenangkan tenggorokan. Berkumur dengan air garam hangat dan cukup istirahat juga disarankan.
Untuk gejala pada kulit, orang dengan kondisi kulit yang ada sebaiknya menghindari paparan debu. Menggunakan sabun lembut untuk membersihkan dan mengaplikasikan pelembap dapat membantu menjaga hidrasi kulit. Menggaruk atau mengelupas kulit harus dihindari, dan pakaian pelindung harus dipakai saat pergi ke luar. Jika terjadi reaksi alergi, konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan antihistamin atau krim steroid dianjurkan.
Untuk meredakan gejala pada mata, disarankan mengenakan kacamata hitam atau kacamata tahan debu saat pergi ke luar. Berkedip secara sering dapat membantu menghilangkan partikel debu dari mata. Sebaiknya menghindari menggosok mata atau menyentuhnya dengan benda-benda. Penggunaan air mata buatan atau membilas mata dengan larutan saline atau air bersih dapat mengurangi iritasi.
Bagi mereka yang memiliki gejala berat, Rumah Sakit Nopparat Rajathanee menawarkan konsultasi telemedis. Dokter dapat memberikan saran medis dan meresepkan obat yang akan dikirimkan ke rumah pasien. Jika kunjungan langsung diperlukan, janji akan diatur di rumah sakit terdekat.
Beberapa area di Bangkok memiliki tingkat PM 2.5 yang tinggi, yang dapat mulai mempengaruhi kesehatan. Orang-orang disarankan untuk mengenakan masker pelindung PM 2.5 saat berada di luar dan membatasi waktu untuk aktivitas luar ruangan yang berat. Jika gejala seperti batuk, kesulitan bernapas, atau iritasi mata terjadi, sebaiknya segera mencari saran medis.
Pada pukul 07:00 pagi, tingkat rata-rata PM 2.5 di Bangkok dilaporkan sebesar 40,7 mikrogram per meter kubik (µg/m³).
Dua belas area dengan tingkat PM 2.5 tertinggi di Bangkok
1. Distrik Bueng Kum pada 59,2 µg/m³,
2. Distrik Sathorn pada 56,9 µg/m³,
3. Distrik Lat Krabang pada 51,6 µg/m³,
4. Distrik Wang Thonglang pada 49,6 µg/m³,
5. Distrik Bang Na pada 48 µg/m³,
6. Distrik Bang Phlat pada 46,1 µg/m³,
7. Distrik Phaya Thai pada 46,1 µg/m³,
8. Distrik Thonburi pada 45,5 µg/m³,
9. Distrik Bang Khun Thian pada 45,2 µg/m³,
10. Distrik Chatuchak pada 45,2 µg/m³,
11. Distrik Khlong San pada 44,7 µg/m³,
12. Distrik Rat Burana pada 44,5 µg/m³.
Sumber:
Artikel dalam kategori ini ditulis oleh tim editorial kami untuk membuat Anda tetap mendapat informasi tentang berita wisata medis dan layanan kesehatan terbaru.