
Koenzim Q10 adalah antioksidan yang larut dalam lemak dan diproduksi secara alami oleh tubuh manusia, memegang peranan penting dalam kesehatan secara keseluruhan, terutama fungsi jantung. Namun, produksi CoQ10 menurun seiring bertambahnya usia, sehingga suplementasi diet menjadi bermanfaat. Biji-bijian seperti padi, serta buah dan sayuran tertentu, umumnya mensintesis Koenzim Q9 (CoQ9) daripada CoQ10.

Tim peneliti menganalisis variasi evolusioner alami dalam enzim Koenzim Q1 (Coq1) di lebih dari 1.000 spesies tumbuhan. Dengan menerapkan teknik pembelajaran mesin (ML), para ilmuwan berhasil memodifikasi lima asam amino kunci dalam enzim Coq1 pada tanaman padi, memungkinkan mereka untuk mensintesis CoQ10 alih-alih CoQ9. Pentingnya, modifikasi genetik ini tidak mempengaruhi hasil padi, memastikan kelayakan produksi dalam skala besar.
Studi ini juga menyoroti bagaimana data besar dan kecerdasan buatan (AI) dapat diterapkan untuk pemuliaan tanaman dan perbaikan genetika. Riset serupa juga sedang dilakukan untuk meningkatkan varietas gandum menggunakan pendekatan yang sama.

Tim peneliti mencakup ilmuwan dari Pusat Keunggulan dalam Ilmu Tumbuhan Molekuler/Pusat Penelitian Chenshan Shanghai dan Institut Genetika dan Biologi Perkembangan di Beijing, semuanya berafiliasi dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok (CAS). Temuan ini dipublikasikan secara daring di jurnal Cell pada hari Jumat, 14 Februari.
Sumber
Berita Xinhuathai
Artikel dalam kategori ini ditulis oleh tim editorial kami untuk membuat Anda tetap mendapat informasi tentang berita wisata medis dan layanan kesehatan terbaru.