
Kebangkitan MPOX, yang sebelumnya dikenal sebagai "cacar monyet," telah menyalakan kembali kekhawatiran global saat virus ini merenggut lebih dari 450 nyawa di tengah wabah parah di Republik Demokratik Kongo. Situasi yang semakin memburuk ini telah mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menyatakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.
Pada tanggal 14 Agustus 2024, Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus secara resmi menyatakan wabah MPOX di beberapa bagian Afrika sebagai "darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional." Pernyataan ini mengikuti pengumuman keadaan darurat oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (Africa CDC) pada tanggal 13 Agustus, yang menyoroti tingkat keparahan krisis tersebut.
Wabah saat ini, yang berasal dari Republik Demokratik Kongo, telah mengakibatkan lebih dari 13.700 infeksi dan lebih dari 450 kematian. Virus ini telah menyebar ke negara-negara tetangga, termasuk Burundi, Republik Afrika Tengah, Kenya, dan Rwanda, meningkatkan kebutuhan akan langkah-langkah pengendalian penyakit yang segera dan komprehensif.
Dua Strain Berbahaya: Clade 1 dan Clade 2
MPOX dikategorikan menjadi dua strain utama: Clade 1 dan Clade 2. Sementara strain Clade 2, yang menjadi fokus wabah tahun 2022, menyebar ke lebih dari 100 negara dan menyebabkan lebih dari 87.000 infeksi dengan 140 kematian (tingkat kematian sekitar 4%), dianggap kurang parah. Wabah tersebut terutama mempengaruhi komunitas LGBTQ dan ditangani melalui vaksinasi yang ditargetkan.
Sebaliknya, wabah saat ini melibatkan strain Clade 1 yang lebih mematikan, dengan tingkat kematian mencapai hingga 10%. Ilmuwan telah mengidentifikasi mutasi pada virus ini, yang terjadi pada September tahun lalu, yang menyebabkan munculnya strain Clade 1b yang sangat menular dan kini diakui sebagai strain MPOX paling berbahaya yang pernah ditemui.

Gejala dan Penularan
MPOX terutama menyebar melalui kontak dekat, termasuk kontak kulit ke kulit, tetesan pernapasan dari berbicara atau bernapas, dan hubungan seksual. Individu yang terinfeksi biasanya menunjukkan gejala mirip flu, diikuti dengan munculnya lepuhan di tubuh. Gejala ini dapat meningkat, menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, dan dalam banyak kasus, kematian.
Dampak Global dan Kebutuhan akan Tindakan
Penyebaran cepat MPOX di Afrika Tengah dan Timur menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan kewaspadaan global dan intervensi kesehatan masyarakat yang terkoordinasi. Saat virus terus menyebabkan kerusakan, terutama di daerah dengan sumber daya kesehatan yang terbatas, dukungan internasional dan langkah-langkah pengendalian penyakit yang efektif sangat penting untuk mengekang wabah dan mencegah lebih banyak kehilangan nyawa.
WHO dan Africa CDC mendesak negara-negara di seluruh dunia untuk memantau situasi ini dengan cermat dan menerapkan langkah-langkah pencegahan, termasuk pendidikan kesehatan masyarakat, vaksinasi, dan peningkatan pengawasan, untuk mengurangi penyebaran virus mematikan ini.
Sumber: Thai Health Promotion Foundation
Artikel dalam kategori ini ditulis oleh tim editorial kami untuk membuat Anda tetap mendapat informasi tentang berita wisata medis dan layanan kesehatan terbaru.