
Bisnis bedah kosmetik dan estetika di Thailand diproyeksikan tumbuh sebesar 2,8% pada tahun 2025, mencapai nilai pasar 76,5 miliar baht. Pasar dapat disegmentasikan berdasarkan basis pelanggan dan nilai pasar. Lebih dari 90% pelanggan domestik menggunakan layanan dari klinik, sementara 65% memanfaatkan layanan rumah sakit. Ketika dikategorikan berdasarkan nilai pasar, layanan rumah sakit diharapkan mengalami peningkatan sebesar 15%, didorong oleh pelanggan internasional yang tertarik dengan standar medis tinggi Thailand dan reputasi ahli bedahnya.
Bisnis bedah kosmetik dan estetika di Thailand diproyeksikan akan tumbuh sebesar 2,8% pada tahun 2025, mencapai nilai pasar sebesar 76,5 miliar baht. Pasar ini dapat disegmentasikan berdasarkan basis pelanggan dan nilai pasar. Lebih dari 90% pelanggan domestik menggunakan jasa klinik, sementara 65% menggunakan layanan rumah sakit. Ketika dikategorikan berdasarkan nilai pasar, layanan rumah sakit diperkirakan akan mengalami kenaikan 15%, dipicu oleh pelanggan internasional yang tertarik dengan standar medis tinggi di Thailand dan reputasi para dokternya.
- Nilai pasar industri bedah kosmetik dan estetika Thailand diperkirakan akan mencapai 76,5 miliar baht, tumbuh sebesar 2,8% dibandingkan tahun sebelumnya, didorong oleh peningkatan penggunaan layanan dan biaya perawatan yang lebih tinggi.
- 79% dari prosedur adalah bedah, dengan perawatan wajah tetap menjadi yang paling populer. Segmen pelanggan baru muncul termasuk komunitas LGBTQIA+, Gen Z, dan pria.
- Industri ini didukung oleh masyarakat lanjut usia di Thailand dan pertumbuhan pariwisata medis. Namun, persaingan tetap ketat, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, karena semakin banyak orang Thailand memilih prosedur kosmetik di luar negeri.
Pada tahun 2025, pasar diharapkan tumbuh secara stabil, tetapi laju pertumbuhan akan tetap serupa dengan tahun-tahun sebelumnya karena tantangan ekonomi, daya beli, dan persaingan yang ketat. Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin/NPM) menurun menjadi 2,3% pasca-COVID-19 (2021-2023), turun dari 2,7% sebelum COVID-19 (2017-2019), mencerminkan peningkatan persaingan meskipun pasar tumbuh.
- Klinik saat ini menyumbang 85% dari nilai pasar, tetapi bagian ini diperkirakan akan menurun karena persaingan harga.
- Rumah sakit diproyeksikan akan meningkatkan pangsa pasarnya menjadi 15%, dipicu oleh peningkatan pelanggan internasional dan reputasi mereka untuk standar tinggi dan dokter yang terampil.
- 79% dari prosedur adalah bedah, naik dari 75% pada tahun 2022, berkat teknologi yang lebih canggih dan aman dengan waktu pemulihan yang lebih singkat. Prosedur bedah populer termasuk operasi mata, rhinoplasty, dan pembesaran payudara.
- Perawatan non-bedah (21%) termasuk injeksi Botox, filler asam hialuronat, dan pengencangan wajah dan leher.
Perawatan wajah tetap menjadi yang paling diminati, menyumbang 47% dari semua prosedur. Kelompok pelanggan baru yang muncul, seperti komunitas LGBTQIA+, Gen Z, dan pria, mendorong pertumbuhan di segmen ini.
- Masyarakat Lansia: Pada tahun 2028, Thailand akan memiliki 14 juta orang lanjut usia, dengan 22% di antaranya adalah orang dengan penghasilan tinggi di Bangkok dan sekitarnya. Demografi ini kemungkinan akan berinvestasi dalam perawatan anti-penuaan seperti facelift, pengangkatan payudara, sedot lemak, dan pengurangan kerutan.
- Pariwisata Medis: Jumlah turis medis internasional diperkirakan akan tumbuh sebesar 5% per tahun. Bedah kosmetik adalah layanan medis paling populer kedua di antara pasien internasional, dengan pasar utama termasuk China, Malaysia, dan Jepang. Negara-negara ASEAN, terutama CLMV+I (Kamboja, Laos, Myanmar, Vietnam, dan Indonesia), muncul sebagai pasar target baru.
- Keterbatasan Tenaga Medis: Thailand hanya memiliki 500 ahli bedah kosmetik, dibandingkan dengan 2.739 di Korea Selatan, yang menyebabkan persaingan ketat bagi profesional terampil dan biaya operasional yang lebih tinggi.
- Persaingan Ketat: Industri ini menghadapi tekanan dari lebih dari 2.500 pesaing domestik, termasuk klinik kecil, dan pemain internasional yang menawarkan layanan di Thailand atau menarik pelanggan Thailand ke negara seperti Korea Selatan.
- Biaya Investasi Tinggi: Bisnis harus terus-menerus berinvestasi dalam teknologi dan peralatan baru untuk mengikuti tren kecantikan yang berubah dengan cepat. Namun, permintaan pelanggan yang tidak konsisten, terutama di antara kelompok berpenghasilan menengah, dapat mempengaruhi manajemen biaya dan profitabilitas.
Industri bedah kosmetik dan estetika di Thailand terus berkembang, didukung oleh populasi yang menua dan pariwisata medis. Namun, bisnis harus menghadapi persaingan yang ketat, biaya yang meningkat, dan kebutuhan untuk inovasi berkelanjutan untuk mempertahankan profitabilitas dan menarik pelanggan domestik dan internasional.
Sumber
KasikornResearchCenter
Artikel dalam kategori ini ditulis oleh tim editorial kami untuk membuat Anda tetap mendapat informasi tentang berita wisata medis dan layanan kesehatan terbaru.