Kamboja Menjadi Tuan Rumah Pertemuan Kerja Sama 'Makan Sekolah' Asia Tenggara

Phnom Penh —  Kamboja menyelenggarakan KTT Koalisi Makanan Sekolah Asia Tenggara pertama di Provinsi Siem Reap, di wilayah barat laut negara tersebut. KTT ini bertujuan untuk memajukan pengembangan modal manusia dan memfasilitasi transformasi sistem pangan.

KTT yang berlangsung selama tiga hari ini merupakan bagian dari inisiatif global yang mempromosikan program makan di sekolah dan mengumpulkan para pemangku kepentingan dari negara-negara Asia Tenggara, serta perwakilan dari Cina, Jepang, dan Korea Selatan.

Laporan menunjukkan bahwa KTT ini menjadi kesempatan penting bagi negara-negara Asia Tenggara untuk berkolaborasi dalam kebijakan yang mendukung kesehatan, pendidikan, dan potensi masa depan anak-anak melalui program makan sekolah yang berkelanjutan.

Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan bahwa pada tahun 2030, setiap anak di Asia Tenggara dan sekitarnya memiliki akses ke makanan sekolah yang sehat dan bergizi setiap hari.

Saat ini, Kementerian Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kamboja mendukung Program Pemberian Makanan Sekolah Dalam Negeri di hampir dua pertiga sekolah yang ditargetkan. Kementerian juga berencana untuk memperluas program ini ke 1.114 sekolah, yang akan memberi manfaat kepada lebih dari 300.000 siswa pada tahun 2028.

Hang Chuon Naron, Menteri Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga, menekankan bahwa KTT ini memberikan platform penting bagi lembaga pemerintah dan mitra untuk berbagi praktik terbaik dan menegaskan kembali komitmen mereka menyediakan makanan bergizi untuk siswa muda. Dia menyoroti penggunaan program makan di sekolah sebagai alat penting untuk perlindungan sosial.

Sang menteri juga mencatat bahwa KTT tersebut menyoroti dedikasi Kamboja untuk mengembangkan modal manusia, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan menjamin kesejahteraan anak-anak.

Agenda KTT mencakup diskusi mengenai peningkatan kualitas dan efisiensi program makanan dan nutrisi di sekolah, memperkuat kerangka kerja kebijakan, meningkatkan mekanisme pembiayaan berkelanjutan, dan mempromosikan koordinasi multisektor.

Sumber: Xinhua Thai