
Beijing, 5 September (Xinhua) — Sebuah kolaborasi penelitian internasional yang dipimpin oleh ilmuwan Tiongkok, dipublikasikan dalam Nature Medicine, telah mengungkapkan bahwa "EyeFM," sebuah model kecerdasan buatan (AI) dasar, memiliki potensi untuk merevolusi perawatan kesehatan mata global.
Beijing, 5 September (Xinhua) — Kolaborasi penelitian internasional yang dipimpin oleh ilmuwan Tiongkok, yang diterbitkan dalam Nature Medicine, mengungkapkan bahwa model kecerdasan buatan (AI) dasar bernama “EyeFM” memiliki potensi untuk merevolusi perawatan kesehatan mata global.
Model EyeFM dikembangkan oleh Universitas Tsinghua, Universitas Shanghai Jiao Tong, dan mitra penelitian internasional. Model ini dilatih menggunakan 14,5 juta gambar mata serta teks klinis dari dataset multi-etnis di seluruh dunia.
Sebanyak 44 dokter mata dari pelayanan kesehatan primer dan klinik spesialis di Tiongkok, India, Malaysia, Denmark, Guinea Ekuatorial, dan Amerika Serikat membantu mengevaluasi kinerja EyeFM. Hasilnya menegaskan nilai dari model AI ini sebagai asisten klinis. Selain itu, “umpan balik dokter” diintegrasikan untuk mengoptimasikan model ini agar dapat digunakan baik di klinik dengan sumber daya terbatas maupun di rumah sakit khusus.
Alat AI serupa sebelumnya cenderung belajar hanya dari satu jenis data, membuat mereka kurang mampu mengolah input yang beragam sebagaimana dokter manusia bisa. Mereka juga sering kali hanya bergantung pada catatan historis dan jarang diuji coba sebelumnya di berbagai skenario perawatan dan pengaturan kesehatan. Terlebih lagi, sangat sedikit alat AI sebanding yang telah diterapkan dalam uji acak, dan penelitian tentang kolaborasi dokter-AI masih terbatas.
Dalam uji coba buta-ganda di satu lembaga yang melibatkan 668 pasien berisiko tinggi di Tiongkok, 16 dokter mata secara acak diberi tugas untuk menggunakan EyeFM atau perawatan standar selama skrining penyakit retina. Analisis awal menunjukkan bahwa EyeFM meningkatkan akurasi diagnostik menjadi 92,2%, dibandingkan dengan 75,4% pada kelompok kontrol.
Studi ini memberikan bukti tingkat tinggi bahwa model AI medis skala besar dapat mendukung kedua pelayanan primer dan spesialis, menawarkan pendekatan yang dapat direplikasi yang mengubah AI menjadi alat klinis yang efektif.
Sumber:
Artikel dalam kategori ini ditulis oleh tim editorial kami untuk membuat Anda tetap mendapat informasi tentang berita wisata medis dan layanan kesehatan terbaru.