
"Kanabis" telah muncul sebagai obat alternatif yang semakin menarik perhatian secara global. Di Thailand, kanabis digunakan untuk tujuan medis, dengan usaha masyarakat bekerja sama dengan universitas, rumah sakit, atau lembaga pemerintah untuk membudidayakannya. Bunga infloresens digunakan untuk ekstraksi medis, sementara bagian lainnya memiliki potensi untuk produk percobaan yang menunggu rilis komersial. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa lebih dari 50.000 pasien di 77 provinsi menerima obat kanabis modern dan tradisional Thailand, yang diproduksi oleh kelompok usaha masyarakat bekerja sama dengan lebih dari 300 lembaga di bawah Kementerian Kesehatan untuk menciptakan minyak kanabis dan bahan obat kanabis tradisional Thailand.
Dr. Tewan Thaneerat, Direktur Divisi Pengobatan Alternatif Departemen Pengobatan Tradisional dan Alternatif Thailand, menekankan pentingnya mempelajari budidaya ganja. Walaupun ganja medis semakin mendapat pengakuan secara global, topik ini tetap kontroversial karena diklasifikasikan sebagai obat dan zat yang dikendalikan. Penelitian masih berlangsung, termasuk kerja sama dengan pakar Thailand yang telah menggunakan ganja selama bertahun-tahun. Studi awal menunjukkan sedikit masalah. Departemen Pengobatan Tradisional Thailand juga telah bekerja sama dengan mitra publik dan swasta untuk mempercepat produksi dua obat ganja medis, untuk memastikan akses terhadap ganja medis yang distandarisasi dan berkualitas tinggi.
Sebuah survei oleh Departemen Pengobatan Tradisional Thailand mengidentifikasi lebih dari 120 rumah sakit yang tertarik menggunakan minyak ganja, dengan sekitar 40.000 pasien dari 41 rumah sakit menyatakan minat pada perawatan tersebut. Permintaan ini mengharuskan percepatan produksi, membutuhkan lebih dari tiga ton bunga tiap bulan untuk melayani 40.000 pasien.
Selama lima tahun pertama, undang-undang mengatur bahwa impor, ekspor, atau produksi ganja harus melibatkan sektor pemerintah atau perusahaan komunitas yang bekerja sama dengan mereka. Universitas berperan signifikan dalam upaya ini. Namun, investasi awalnya besar dan mengandung risiko. Untuk menarik petani, harus ada pasar yang jelas untuk membeli bunga ganja, dan perusahaan komunitas harus mendapatkan dukungan akademis.
Dr. Tewan menekankan pentingnya memahami potensi bahaya ganja. Banyak kesalahpahaman mengenai ganja, dengan anggapan bahwa ganja mudah diakses dan sepenuhnya aman. Namun, tanaman ganja sangat efektif menyerap logam berat, pestisida, dan racun dari tanah. Mengonsumsi produk ganja tanpa sertifikasi dari sumber yang tidak dikenal dapat berbahaya. Oleh karena itu, menanam ganja untuk penggunaan medis harus memenuhi kriteria tertentu, termasuk menjaga kualitas standar dan menyediakan lingkungan budidaya yang aman.

Tertarik Menanam Ganja? Berikut yang Harus Dilakukan
1. Bentuk perusahaan komunitas dengan minimal 7 anggota untuk usaha selain budidaya ganja.
2. Daftar sebagai perusahaan komunitas di Kantor Pertanian Distrik di area perusahaan komunitas yang terdaftar dengan badan pemerintah dan lembaga pendidikan.
3. Ajukan izin untuk memproduksi (menanam) obat golongan 5, khususnya ganja, dari Kantor Pertanian Distrik di perusahaan komunitas yang terdaftar. Proses ini biasanya memakan waktu 7-15 hari.
Prosedur Pengajuan Izin Menanam Ganja di Thailand
1. Serahkan dokumen bukti di Badan Pengawas Obat dan Makanan atau Kantor Kesehatan Masyarakat Provinsi.
2. Lakukan inspeksi dan evaluasi di lokasi penanaman ganja yang diminta.
3. Hadiri rapat Komite Provinsi yang ditugaskan oleh Gubernur Provinsi untuk mempertimbangkan dan memberikan pendapat (jika area penanaman berada di provinsi lain).
4. Hadiri rapat subkomite untuk pemeriksaan dan pertimbangan.
5. Hadiri rapat Komite Pengendalian Narkotika untuk persetujuan.
6. Peroleh lisensi yang diperlukan.
Artikel dalam kategori ini ditulis oleh tim editorial kami untuk membuat Anda tetap mendapat informasi tentang berita wisata medis dan layanan kesehatan terbaru.