Manajemen Non-Farmakologis Osteoporosis

Pengobatan non-obat dan modifikasi perilaku adalah pendekatan dasar dalam penanganan osteoporosis. Metode ini membantu memelihara kekuatan tulang, memperlambat penurunan massa tulang, mengurangi risiko jatuh, dan mencegah patah tulang di masa depan. Oleh karena itu, modifikasi perilaku harus direkomendasikan untuk orang dewasa yang lebih tua, terutama mereka yang didiagnosis dengan osteoporosis, sebagai berikut:
1. Asupan Kalsium:
Orang dewasa di atas 50 tahun dan wanita pascamenopause sebaiknya mengonsumsi sekitar 1.000 mg kalsium per hari. Penekanan harus diberikan pada konsumsi makanan kaya kalsium seperti produk susu rendah lemak, sayuran hijau berdaun, udang kering kecil, dan ikan kecil. Suplemen kalsium sebaiknya dipertimbangkan untuk pasien yang mungkin tidak mendapatkan cukup kalsium dari makanan mereka karena alasan seperti intoleransi laktosa atau kesulitan mengunyah. Pasien yang sudah menerima obat osteoporosis juga harus mengonsumsi suplemen kalsium.

2. Asupan Vitamin D:
Kekurangan vitamin D dapat mengurangi penyerapan kalsium, memperburuk osteoporosis, meningkatkan risiko jatuh dan patah tulang, serta mengurangi efektivitas obat osteoporosis. Sumber vitamin D alami berasal dari dua area utama: sinar matahari (melalui sintesis kulit) dan beberapa makanan seperti telur, jamur, kacang-kacangan, dan ikan. Namun, sumber-sumber ini seringkali tidak memadai. Asupan harian vitamin D yang direkomendasikan untuk orang Thailand adalah 600–800 IU. Oleh karena itu, suplemen disarankan untuk pasien osteoporosis dengan kemungkinan kadar vitamin D yang rendah, dengan tujuan mempertahankan kadar serum 25(OH)D di 30–50 ng/mL.

3. Gizi Umum:
Diet seimbang yang terdiri dari semua lima kelompok makanan esensial direkomendasikan, dengan perhatian khusus pada asupan protein untuk kekuatan otot. Mempertahankan berat badan yang sehat dan indeks massa tubuh (BMI) sangat penting—menghindari baik kekurangan berat badan maupun obesitas. Asupan protein yang direkomendasikan adalah setidaknya 1–1,2 gram per kilogram berat badan per hari, bersumber secara setara dari protein hewani dan nabati untuk mendukung kesehatan tulang dan otot.

4. Modifikasi Gaya Hidup:
Olahraga teratur yang sesuai dengan usia dan kemampuan sangat dianjurkan—setidaknya 150 menit per minggu. Penekanan harus diberikan pada latihan beban, latihan ketahanan, dan latihan keseimbangan, dengan tetap berhati-hati untuk mencegah cedera. Berhenti merokok dan moderasi alkohol juga disarankan—tidak lebih dari 1 unit/hari untuk wanita dan 2 unit/hari untuk pria—untuk mengurangi faktor risiko osteoporosis dan mencegah jatuh.

5. Pencegahan Jatuh:
Disarankan untuk menilai faktor risiko jatuh dan menangani penyebab mendasarnya, seperti penggunaan pil tidur, obat antihipertensi, atau gangguan penglihatan. Modifikasi lingkungan, baik di dalam maupun di luar rumah, juga sangat penting—terutama di kamar tidur, kamar mandi, balkon, tangga, dan ambang pintu—untuk mengurangi risiko tersandung atau jatuh.

Ditulis oleh Dr. tanawat amphansap
Spesialis dalam Osteoporosis dan Gangguan Tulang Geriatri, Rumah Sakit Umum Polisi
Diterjemahkan dan disusun oleh Tim Konten ArokaGO
Sumber: dr.wat.com
Police General Hospital
Bagikan artikel ini
Artikel Lainnya
Temukan lebih banyak wawasan tentang perawatan kesehatan dan wisata medis.

Apa Itu Tremor Tangan? Memahami Penyebab dan Cara Tepat Mengobatinya
Tremor tangan adalah masalah umum yang dialami banyak orang dalam kehidupan sehari-hari—baik saat memegang secangkir kopi, menulis, atau menggunakan ponsel. Melihat tangan Anda gemetar bisa menimbulkan kekhawatiran, namun pada kenyataannya, tremor memiliki beragam tingkat keparahan dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari masalah ringan dan sementara hingga kondisi medis yang memerlukan perawatan yang tepat. Artikel ini akan membantu Anda memahami apa itu tremor tangan, penyebab yang mendasarinya, dan pendekatan perawatan yang tepat, sehingga Anda dapat merawat kesehatan Anda dengan percaya diri dan efektif.

Teknologi Reproduksi Berbantu (IVF / ICSI)
Memulai sebuah keluarga adalah salah satu tonggak paling berarti dalam kehidupan, namun beberapa pasangan mungkin memerlukan dukungan tambahan melalui teknologi reproduksi modern seperti IVF atau ICSI. Metode ini secara signifikan meningkatkan peluang untuk mencapai kehamilan yang aman dan sukses. Panduan ini memberikan gambaran yang jelas tentang segala yang perlu Anda ketahui sebelum memulai pengobatan—mulai dari dokumen yang diperlukan dan persiapan pra-perawatan untuk pria dan wanita, hingga setiap langkah dari proses IVF/ICSI dan garis waktu yang terlibat. Dengan informasi ini, pasangan dapat menghadapi perjalanan kesuburan mereka dengan keyakinan, kejelasan, dan bimbingan medis yang tepat.

AI Ageisme pada 45+ Nilai Kemanusiaan
Baru-baru ini, banyak yang mendengar berita tentang perusahaan yang menolak untuk mempekerjakan orang berusia 45 tahun ke atas. Ini mencerminkan realitas diskriminasi usia di pasar tenaga kerja baik di Thailand maupun di luar negeri.